Sabtu, 31 Desember 2011

BEDA NEGARA BEDA TRADISI



Rabu, 28 Desember 2011

Traditional Cake vs Modern cake

Sudah saatnya jajanan pasar atau kue tradisional diangkat menjadi ikon budaya bangsa. Gempuran budaya asing yang masuk dalam dunia kuliner ternyata berpengaruh besar terhadap keberadaan panganan khas tersebut. Seperti kue modern yang dikenal dengan istilah Western, Oriental, dan European Cake secara tidak sadar menggerus selera masyarakat Indonesia terhadap kue-kue tradisional. Meskipun demikian, semuanya tentu memiliki identitas dan pangsa pasar yang berbeda bahkan memperoleh tempat khusus di hati para penikmatnya.

Bakery Indonesia mengulas beragam tanggapan dari dua pakar kuliner Indonesia, Ucu Sawitri dan Sisca Suwitomo mengenai keberadaan kue tradisional di era modern.Menurut Ucu Sawitri, salah satu ahli bakery di Indonesia, kue tradisional memiliki kekayaan cita rasa, seperti manis, legit, gurih, asin, pedas, dan sebagainya. Hal itu karena Indonesia kaya akan bahan baku dari alam. Berbeda dengan wilayah luar Indonesia, cita rasa kuenya dominan manis dan gurih. Selain itu, bila diperhatikan secara kasat mata, kekayaan kue tradisional Indonesia bukan hanya dari rasa tapi juga filling.Tekstur kue tradisional tentu lebih beragam dibandingkan kue modern. Mulai dari kenyal, lembek, sampai renyah. Sementara kue modern teksturnya condong seperti roti, bolu, dan tart.

Kue tradisional dapat melahirkan keanekaragaman tekstur karena bahan-bahannya, seperti tepung ketan, tepung beras, sagu, tepung tapioka, ketela, dan umbi-umbian. Kue modern sendiri lebih banyak menggunakan tepung terigu. Hal itu menciptakan karakteristik dengan perbedaan yang sangat signifikan. Kategori warna pun menjadi simbol masing-masing. Esensinya, kue tradisional menggunakan pewarna alami seperti daun suji yang menghasilkan warna hijau; umbi-umbian untuk warna oranye, kuning, dan ungu; gula aren yang memberikan warna cokelat; dan tepung ketan atau beras dengan warna putih.Ucu menambahkan, ada suatu pandangan dalam menangani kue tradisional.

Kue Indonesia kental akan adat istiadat. Dapat dikatakan bahwa kue khas ini memiliki filosofi tersendiri mulai dari penyajian, bahan pembuatan, hingga kekhasan momen yang mengharuskan keberadaan kue tersebut. Ibaratnya, setiap kue memiliki “cerita” dan arti lebih dari sebatas rasa di lidah. Kue tradisional seperti ikut berperan membentuk kekeluargaan yang lebih dekat. Kumpul keluarga ditemani se-teko teh dan sepiring kue di Indonesia menjadi  budaya yang tidak bisa dilepas dan sudah bagian tradisi. Sisca Suwitomo, pakar kuliner, menambahkan hal yang paling signifikan perbedaannya ialah cara pembuatan.

Kue tradisional Indonesia umumnya menggunakan teknologi sederhana. Prosesnya terdiri atas pencampuran bahan, pembuatan adonan dan pemanasan baik dikukus, direbus maupun digoreng. Akan tetapi, terlihat jelas pembuatan kue tradisional lebih rumit ketimbang kue modern. Kue tradisional memiliki peralatan (cetakan) yang bervariasi. Seperti, Bika Ambon, Lemang, Lapis Pepe, Kue Delapan Jam, Kue Pancong, Kue Serabi, Kue Rangi, Kue Pepe, Kue Cubit, dan sebagainnya.

Sementara kue modern pembuatannya fokus pada proses pembakaran, entah itu dibakar atau dipanggang. Proses pembuatannya pun sudah menggunakan teknologi modern dengan menggunakan tenaga mesin. Kue modern juga memiliki varian bentuk tetapi lebih pada permainan tangan dalam dekorasinya. Di sini tampak bahwa Indonesia memiliki kekayaan hakiki dalam dunia kuliner, dan masyarakat yang mampu mengolah kekayaan alam menjadi sebuah panganan yang nikmat.
Selain itu, pembuatan kue tradisional butuh penanganan yang ekstra hati-hati, mulai dari seberapa kental santan, karakteristik tepung, bahkan cara mengukus dan menggorengnya.
Keunikan kue Indonesia lainnya yaitu rasa yang lebih nikmat dan legit bila diproses menggunakan bahan bakar alami, seperti kayu bakar. Selain itu dibungkus menggunakan dedaunan dan penggunaan pewarna alami. Itulah yang membuat kue ini dikenal karena teknik tradisionalnya. Dok. Bakery Indonesia

Senin, 26 Desember 2011

PELUANG ROTI SEHAT SEBAGAI BISNIS SEHAT

Bisnis roti sehat kelihatannya memiliki pangsa pasar yang sempit, tapi faktanya terus tumbuh dan berkembang. Pinot, Shokupan, Hoshi, Marché, adalah sederet pilihan gerai roti yang menawarkan roti sehat. Mereka semua tetap eksis, bahkan omsetnya terus meningkat. Kreasi roti yang tidak hanya memenuhi selera lidah para penikmat roti, tapi mendukung pola hidup sehat, bisa jadi justru menjadi bisnis paling “sehat”, penghasil profit yang menggiurkan.

Di Indonesia pelopor roti sehat bisa dikatakan dimulai sekitar tahun ………. Pinot yang saat itu 13 Juli 2005 membuka gerai pertamanya karena kesulitan mencari roti sehat. Sekitar tahun.. memang sulit. Sekarang? Sudah lebih mudah meskipun juga masih belum banyak pilihannya. Tapi sebut saja nama-nama ……, semua mereka memposisikan diri sebagai gerai roti sehat.

Hingga kini gerai roti sehat atau sejumlah brand roti sehat masih didominasi oleh roti-roti Jepang. Menurut para pengelola roti sehat, kenyataannya memang roti Jepang lebih menyehatkan karena  umumnya masih dibuat dengan cara tradisional, bebas bahan pengawet, bebas pemanis dan perasa buatan. Karena proses pembuatannya secara alami maka waktu yang diperlukan juga lebih lama. Proses pembuatannya bisa mencapai enam jam, sedangkan proses pembuatan roti pada umumnya hanya memakan waktu dua sampai tiga jam.

Sejalan dengan proses pembuatannya yang lama, sebagai orang beranggapan pertumbuhan roti sehat juga berjalan lambat. Mungkin salah satu penyebabnya adalah anggapan bahwa roti sehat itu mahal. Tapi Hoshi membuktikan bahwa roti sehat itu tidak harus mahal. Hoshi menawarakan roti sehat mulai dengan harga di bawah sepuluh ribu rupiah hingga belasan ribu saja.
Ulasan Business Review kali ini menyajikan beberapa gerai roti sehat di ibu kota yang cukup konsisten dan punya konsep kuat tentang roti sehat, di anataranya adalah Pinot, Healthy Choice, Shokupan, Marché, dan Hoshi. Tentu tidak semua gerai roti sehat yang bisa kami tampilkan di sini, namun setidaknya melalui beberapa gerai yang kami pilih secara bervariasi ini bisa memberikan inspirasi berharga tentang peluang roti sehat sebagai bisnis yang sehat.fkr

Sabtu, 24 Desember 2011

GINGERBREAD



Kamis, 22 Desember 2011

MEMBUKA USAHA TOKO ANEKA KULINER DAN ROTI

Bagi Anda yang punya hobi membuat roti, bisa jadi ulasan kali ini bisa menginspirasi Anda untuk membuka toko roti dan kue, seperti yang dilakukan oleh ibu Henny Rossita, pemilik toko roti “Rossita”.

Produk yang ditawarkan toko roti “Rossita” sebenarnya tidak jauh berbeda dari toko roti kebanyakan. Ada black forest, aneka taart, roti pisang, roti keju, coklat kacang, roti semir, tawar manis, isi ayam, roti kering, mandarin, brownies, bolu, aneka snack dan juga bakery.
Yang membuat berbeda dengan toko roti yang lainnya adalah harga yang terjangkau tetapi mutu dan rasanya tidak kalah dengan roti yang lebih mahal. Sebagai gambaran, harga roti yang ditawarkan hanya berkisar antara 1500 sampai 2 ribu rupiah.
Sedangkan untuk cake, aneka taart, black forest dan bakery tergantung dari besar kecilnya pesanan, berkisar antara 25 sampai 150 ribu. Padahal dengan kualitas yang sama, di toko yang lain harganya bisa mencapai 300 ribu rupiah.
Produk unggulan dari toko roti “Rossita” ini sebenarnya terletak pada roti pisangnya. Banyak sekali pelanggannya yang mengatakan bahwa roti pisang buatan Rossita ini lain dari bakery lainnya. “Rasanya benar-benar kena di lidah”, begitu ungkapan dari para pelanggannya.

Proses Pembuatan
Bahan dasar untuk pembuatan roti pada umumnya hampir sama yakni terigu, mentega, gula, garam, telur, dan susu. Perlakuan dalam proses pembuatannya memang berbeda-beda, sebagai contoh pembuatan roti tawar manis. Pertama-tama terigu, gula, susu bubuk dan sedikit ragi dicampur menjadi satu.
Kemudian ditambah dengan telur dan sedikit air es sambil diuleni sampai kalis. Lalu masukkan mentega dan garam, dan diuleni sampai elastis. Adonan didiamkan selama 30 menit setelah itu dikempiskan dan ditimbang dengan berat sesuai kebutuhan kemudian bulatkan dan diamkan lagi sekitar 10 menit.
Adonan digiling hingga menjadi lembaran dan digulung kembali sambil dipadatkan, ulangi proses tersebut sampai dua kali. setelah itu letakkan diatas loyang yang diolesi margarin dan dialas kertas roti, diamkan selam 75 menit sampai mengembang, lalu tutup rapat loyang. Terakhir barulah diopen sekitar 25-35 menit dengan suhu 190 derajad celsius.
Dalam proses pembuatan roti ini Henny Rossita sama sekali tidak mengalami kesulitan karena ia telah 10 tahun menggeluti usaha. Masalah yang paling sering ia alami adalah jika listrik padam sehingga proses pengadukan dengan mixer tidak bisa Dia lakukan.
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan roti ini cukup mudah didapat, seperti mesin roti duduk, open, loyang, mixer, ember, alat-alat pengaduk dan lain-lain. Mesin open duduk berfungsi untuk memanggang roti dalam kapasitas jumlah yang banyak tidak seperti open biasa. Mixer digunakan untuk pengaduk bahan-bahan dalam pembuatan roti.
Selain peralatan yang berhubungan dengan produksi tersebut, ibu Henny Rossita membeli beberapa etalase yang ia taruh di depan ruang usahanya untuk dijadikan sebagai tempat display beberapa roti agar orang yang datang ke tokonya bisa mengetahui secara langsung beberapa contoh roti yang ia buat.
Untuk mendapatkan bahan baku biasanya ia membeli dari beberapa pasar tradisional dan toko bahan kue yang ada di daerah sekitar tempat usahanya. Selain karena letaknya yang dekat dan harganya murah, kualitasnya juga bagus dan terpercaya mengingat ia sudah lama berlangganan di sana.
Sampai saat ini, pelanggan toko roti “Rossita” sudah banyak. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa. Sistem pembayarannya-pun dirasa cocok oleh para pelanggannya, yaitu dengan membayar DP pada waktu memesan roti dan melunasinya pada waktu roti pesanannya sudah jadi.
Jika Anda berminat, Anda bisa memesan di toko roti “Rossita” baik partai besar maupun partai kecil.

Simulasi Keuntungan Usaha Roti
Pemasukan
Omset = Rp 500.000,00/hari x 30 = Rp 15.000.000,00
Pengeluaran
Bahan baku = Rp 300.000,00 x 30 = Rp 9.000.000,00
4 buah Gas = Rp 78.000,00 x 4 = Rp 312.000,00
Listrik dan air = Rp 250.000,00
Total pengeluaran = Rp 9.562.000,00
Keuntungan Bersih
Rp 15.000.000,00 – Rp 9.562.000,00 = Rp 5.438.000,00

Selasa, 20 Desember 2011

PELUANG USAHA BISNIS BAKERY BAGI PARA IBU

Berbisnis bakery menjanjikan profit yang cukup baik dengan pertumbuhan pasar yang semakin meningkat. Kenapa, karena produk bakery mudah diproduksi, mudahdikonsumsi, mudah didapat, dan pangsa pasarnya cukup luas. Tidak terbatas usia dan jender,” sekelumit presentasi dari Tim Bogasari Baking Center (BBC) yang bertandang ke Departemen Pekerjaan Umum (Dep. PU) pada Acara Demo dan Presentasi Kewirausahaan yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) (10/04). Presentasi kewirausahaan tersebut dilengkapi dengan demo membuat mie mentah, martabak manis, dan onde ketawa. “Pemilihan tepung yang tepat menentukan keberhasilan pembuatan dan enak atau tidaknya hasil masakan Ibuibu nanti,” jelas Tim BBC di selasela  demo masak kemarin (10/03). “Semua masakan berbahan dasar tepung bisa Ibu-ibu produksi sendiri di rumah, baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan penggunaan tepung yang sesuai, resep dan cara memasak yang tepat, dijamin masakan Ibuu tidak akan kalah lezat dengan makanan-makanan restoran,” imbuh mereka sekalian mempromosikan 3 jenis tepung produksi Bogasari yang cocok untuk bermacam-macam
masakan. Acara tersebut diadakan sebagai salah satu rangkaian acara silaturahmi Dharma Wanita Persatuan dan karyawati Ditjen SDA. Turut menghadiri acara ini, Ibu Iwan Nursyrwan, Ibu Eddy Djayadiredja, Ibu Hartoyo Supriyanto, Ibu Imam Anshori, Ibu Widagdo, Ibu Moh. Hasan, dan Ibu Djaja Murni. Dalam pidato pembukaannya, Ibu Iwan menyatakan rencananya untuk rutin mengadakan silaturahmi antara anggota DWP dan karyawati Ditjen SDA, “saat sekarang ini wanita lebih beruntung dibanding dengan wanita pada jaman dahulu. Karena kita bisa sejajar kedudukannya dengan para suami. Tapi itu tidak berarti kita ingin melangkahi suami, malah kita sebagai istri harus tetap mendukung dan membawa kesejukan ditengahtengah keluarga dan lingkungan kita”.“Mudah-mudahan presentasi kewirausahaan dan demo masak kali ni bermanfaat dalam kehidupan dan dapat memperluas khasanah kita sebagai seorang ibu rumah tangga,” tambahnya. Hadir pula ditengah-tengah
undangan, IbuIbudari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di pulau Jawa, seperti dari BBWS Citanduy, BBWS Cimanuk, BBWS Brantas, BBWS Ciliwung Cisadane, BBWS Citarum, BBWS Serayu Opak, serta BBWS Pamali Juana. Acara ini juga mengekspos kegiatan-kegiatan DWP Ditjen SDA, seperti seminar,
pengajian, santunan ke panti asuhan, dan santunan kepada para penjaga pintu air di wilayah Jabodetabek. Kegiatan-kegiatan lain masih akan terus dilaksanakan, diantaranya dibidang pendidikan, sosial budaya, dan lainnya, untuk mendukung program-program Dep. PU terutama dari sisi sosial dan kemasyarakatan. (kty/humas sda)

Minggu, 18 Desember 2011

PERAN INTUISI DALAM BISNIS BAKERY


Bisnis bakery di Indonesia bukanlah bisnis yang dipandang sebelah mata saat ini. Lihat saja, perusahaan roti massal, seperti Sari Roti terus berniat mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan membangun pabrik baru yang berteknologi semakin maju. Demikian pula dengan bisnis roti yang berkategori bakery, semakin lama semakin berkembang baik di Indonesia. Diawali dengan gerakan Bread-Talk, kemudian diikuti dengan pemain bakery lainnya. Mereka mulai semangat untuk mengisi peluang pasar industri bakery di Indonesia.

Semakin banyaknya peluang menggiurkan di bisnis bakery, semakin banyak pemain bakery, sehingga semakin tinggi pula persaingan dalam bisnis ini. Menjadi suatu kebutuhan bagi pelaku bisnis untuk tahu kebutuhan pasar sasarannya sehingga bisnisnya menjadi tetap dapat bertahan dalam situasi perekonomian Indonesia saat ini. Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen bakery akan menjadi arah dalam membuat produk bakery yang memiliki nilai tinggi agar terus dibeli dan dicari.

Pelaku bisnis bakery yang memiliki pengetahuan dalam bidang bakery sering pula harus berhadapan dengan berbagai persoalan yang memerlukan kepekaan untuk membuat keputusan. Waktu yang mendesak membuat keputusan harus dibuat secepat mungkin dan akurat. Seperti contohnya, selera yang menjadi gaya hidup konsumen dalam mengkonsumsi bakery bisa berubah. Dulu konsumen beli bakery hanya beli untuk dimakan dan atau dibawa pulang. Rasa bakerypun tidak banyak bervariasi. Saat ini, bakery sudah bertambah perannya menjadi produk yang dihadiahkan ke keluarga/kerabat/teman. Perubahan ini membuat produk bakery menjadi lebih bervariasi dalam rasa dan rancangannya. Bahkan lokasi juga menjadi pertimbangan pelaku bakery untuk mengembangkan bisnisnya. Holland bakery menempatkan outlet-outletnya di kanan/kiri jalan karyawan pulang kantor. Hal ini bukan tanpa alasan, namun merupakan strategi jitu untuk menjaring karyawan kantor yang ingin membeli roti selagi pulang ke rumah, lebih praktis, efisien dan hemat waktu.

Kepekaan tinggi mencerminkan tingkat intuisi yang tinggi pula. Intuisi sering disebut sebagai gut/natural feeling, firasat, inner voice atau suara hati. Definisi intuisi banyak dikemukakan oleh peneliti, salah satunya Dane & Pratt (2007) yang secara umum mengemukakan bahwa intuisi berlangsung secara spontan, cepat, tidak sadar (nonconscious) yang mempengaruhi keputusan yang dibuat. Peneliti lain, Klein (2006) mengatakan bahwa intuisi adalah proses kognitif yang terjadi secara instan. Pada saat seseorang dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan keputusan secara cepat, maka pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki akan membentuk pola yang sudah tidak asing baginya untuk membuat keputusan sebagai tindakan (action) yang harus dilakukannya. Otak kanan (right brain) yang kreatif lebih dominan bekerja dalam proses intuisi.
Oleh karena itu, seorang pelaku bisnis bakery yang sering berinteraksi dengan pasar sasarannya akan memiliki tingkat ketajaman intuisi lebih tinggi dibandingkan pelaku bisnis yang hanya duduk dibelakang meja kantornya.

Pada jaman sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat, sudah tidak cocok lagi digunakan pendekatan pembuatan produk bakery hanya karena kemauan pelaku bisnis sebagai penjual bakery belaka, namun seharusnya juga mampu memahami kebutuhan dan keinginan pasar. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar tersebut, diperlukan tingkat intuisi yang tinggi. Bagaimana cara meningkatkannya? Beberapa tips praktis ini bisa digunakan oleh pelaku bisnis untuk meningkatkan intuisi, yakni:
  • Sering-seringlah berinteraksi dengan konsumen segmen pasar yang menjadi target kita.
  • Longgarkan struktur formal yang mungkin menjadi bagian dari keseharian usaha kita. Struktur informal memberikan kondisi suasana kerja yang mendorong kerja otak kanan. Otak kanan lebih berperan dalam proses intuisi.
  • Beri waktu rilaks dalam keseharian rutinitas kehidupan kita. Misalnya dengan melakukan jalan pagi setiap pagi/sore atau mendengarkan musik. Sering terjadi bahwa sebuah keputusan timbul saat kita rilaks. Jangan lupa ”Eureka” diucapkan Archimedes saat sang ilmuwan berendam dalam bak mandinya.

Kamis, 15 Desember 2011

RAHASIA ROTI EMPUK NAN LEZAT

Berikut tips membuat roti empuk serta penyajian roti agar cocok dengan makanan dan rasanya tetap empuk dan enak.

Bahan:
Perhatikan dengan cermat pemakaian bahan-bahan. Untuk roti tawar dipakai jenis gandum dengan protein tinggi. Untuk merk lokal bisa dipakai Cakra Kembar atau Cakra Kembar Emas. Ayak tepung terigu sebelum dipakai. Jangan lupa timbang dan siapkan bahan-bahan sesuai resep. Khusus untuk mentega, jika dipakai mentega tawar berarti garam dalam resep tetap dipakai. Tetapi jika memakai mentega asin, sebaiknya jangan menambahkan garam. Khusus untuk air dingin, gunakan air masak yang sudah diberi potongan es batu dan diamkan hingga air dingin. Gunakan air es ini tetapi jangan memasukkan butiran batu es.

Alat:
Alat yang penting untuk membuat roti adalah mixer. Kalau ada, gunakan mixer khusus untuk roti yang dilengkapi dengan pedal mirip dayung untuk mengaduk adonan. Cek dengan teliti tingkatan speed pada mikser. Ikuti tahapan pengadukan adonan agar memperoleh hasil yang maksimal. Khusus untuk bahan cair seperti air dingin atau susu cair sebaiknya jangan dituangkan sekaligus. Sisakan sedikit agar lebih mudah mengontrol kelenturan adonan. Alat kedua yang penting adalah oven, gunakan oven berukuran sedang jenis oven listrik atau gas dan panaskan oven minimal 30 menit sebelum adonan siap dimasukkan agar suhu oven benar-benar panas. Suhu yang kurang panas akan membuat roti tak bisa mengembang dan matang sempurna.
Fermentasi: Sebelum dibentuk dan dipanggang, pastikan adonan yang diaduk benar-benar kalis. Tandanya, saat dicubit adonan menjadi lentur, tidak melekat di tangan dan saat ditarik atau dibentangkan akan mulur, tidak mudah putus dan teksturnya transparan. Jangan terburu-buru memanggang roti yang belum siap atau cukup fermentasi atau pengembangannya. Pastikan roti mengembang sempurna, kalau perlu masukkan dalam alat pengembang/proofing guna mendapatkan hasil fermentasi yang sempurna. Sebaliknya jangan biarkan roti terlalu lama mengembang karena akan membuat aroma ragi menjadi tajam dan tekstur atau pori-pori roti menjadi kasar, kurang lembut.

Menyimpan:
Roti yang sudah matang dipanggang, jika tak habis dimakan sebaiknya bungkus dengan kantong plastik. Bisa dibiarkand alam suhu ruangan selama 1-2 hari. Khusus untuk roti tawar besar, sebaiknya jangan dipotong-potong. Jika ingin taham lebih lama, simpan dalam freezer. Saat akan dimakan, biarkan dalam suhu ruangan dan panaskan sebentar dalam oven. Roti akan segar dan enak rasanya.
Menyajikan: Jenis roti tawar dengan berbagai variasi isi dan bahan paling cocok disantap dengan sup hangat. Bisa juga untuk pelengkap hidangan steak atau hidangan panggang lainnya. Kalau bisa sebaiknya sajikan dalam keadaan hangat bersama mentega tawar sebagai pelengkapnya, untuk memberi rasa gurih yang enak. (source : berbagai sumber)

Selasa, 13 Desember 2011

RESEP MEMULAI BISNIS UNTUK PEMULA






memulai_biz1111Kegagalan sering menghantui para entrepreneur pemula ketika memulai usaha. Tentunya, hal tersebut cukup wajar. Sebagai manusia biasa, tentunya Anda memiliki rasa takut akan kegagalan.

Seorang entrepreneur, selalu melangkah dengan rencana. Setiap risiko yang diambil, pasti telah diukur tingkat korelasinya oleh entrepreneur yang bersangkutan. Tentunya, entrepreneur akan menyiapkan solusi jika risiko tersebut terjadi.

Seperti dikutip dari Entrepreneur.com, berikut beberapa resep bagi entrepreneur pemula untuk memulai bisnis:

1. Miliki mimpiBermimpilah jadi entrepreneur sukses. Bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha manufaktur, restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut bermimpi.

2. Lakukan dengan hati
Ketika memulai bisnis, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, bisnis yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

3. Lihat kenyataan

Setelah bermimpi, kembalilah ke dunia nyata. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika Anda sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing. Atau, jika Anda gemar memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering.

4. Buatlah rencana

Mulailah membuat rencana. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.

5. Lebih dari satu rencana

Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan antar. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana selanjutnya.

6. Tertib anggaran

Jika usaha sudah berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan tertib. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya dan dapat segera diperbaiki.

Sabtu, 10 Desember 2011

TIPS MEMBUAT ROTI YANG EMPUK

Istilah “bantat” dipakai untuk mencirikan roti (cake, bolu, donat dan sejenisnya) yang teksturnya keras, tidak empuk serta tidak mengembang. Mengapa roti bisa menjadi bantat?

Berikut ini akan dibahas beberapa kemungkinan penyebabnya serta kiat bagaimana membuat roti yang empuk dan dapat mengembang sempurna. Dalam proses pembuatan roti (baking product) yang berperan penting dalam pengembangan adonan adalah senyawa gluten yang terkandung dalam gandum.

Senyawa gluten tersusun atas dua fraksi, yaitu glutenin dan gliadin yang masingmasing
akan menentukan elastisitas serta plastisitas adonan. Sifat elastis dan plastik pada adonan roti tersebut diakibatkan terbentuknya “kerangka” seperti jaring-jaring dari senyawa glutenin dan gliadin. Selanjutnya kerangka seperti jaring-jaring inilah yang berperan sebagai perangkap udara sehingga adonan roti menjadi mengembang.

Udara yang terperangkap dalam kerangka jaring-jaring gluten sebenarnya merupakan gas CO2. Gas tersebut dapat dihasilkan oleh yeast/khamir (yang biasa digunakan sebagai biang pada adonan donat, roti tawar, dll) ataupun akibat pengocokan telor (pada adonan cake, bolu, dll). Udara yang terperangkap tersebut dapat lolos kembali apabila kerangka gluten yang terbentuk tidak kuat dan mengakibatkan roti menjadi kempes kembali setelah dikeluarkan dari oven.

Dengan demikian ada dua faktor yang berperan penting dalam pengembangan dan keempukan” tekstur roti. Yaitu bahan baku (kandungan gluten dalam gandum) dan
proses pembutan adonannya. Berikut adalah kiat-kiat untuk menghindari terjadinya bantat pada roti:

(1) gandum yang dipakai mempunyai komposisi yang pas untuk adonan roti (misal: merek Cakra, Kunci, dll);
(2) yeast/khamir yang digunakan untuk biang mencukupi jumlahnya (lebih kurang 10 gram yeast kering untuk 500 gram adonan gandum);
(3) waktu untuk pengembangan adonan cukup (minimal 30 menit);
(4) pada pembuatan cake dan bolu, pengocokan telur dilakukan sampai putih keras dan percampuran gandum untuk adonan dilakukan secara hati-hati;
(5) dapat ditambahkan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) atau HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) yang bersifat sebagai emulsifier. source: berbagai sumber

Kamis, 08 Desember 2011

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS



rotiAnda yang suka makan roti, tentu sedikit banyak tahu tentang pembuatan roti. Roti merupakan makanan yang umum dikonsumsi masyarakat di eropa atau amerika (seperti nasi bagi kita). Saat membaca artikel ini, harap pikiran kita di set sedari sekarang, roti yang kita bahas di sini adalah roti yang secara umum kita kenal. Atau dalam bahasa latinnya Bread. Hal ini perlu saya tegaskan karena di desa-desa di Jawa, khususnya, masyarakat sering salah kaprah dengan menyebut biskuit juga sebagai roti. Roti merupakan salah satu makanan fermentasi (fermented food) di mana dalam pembuatannya melibatkan mikroorganisme dalam bentuk bentuk ragi. Ragi yang biasa dipakai adalah Rhizopus stolonifer yang masih satu golongan dengan ragi tempe Rhizopus oligosporus, Rhizopuis oryzae. Berikut ini saya jelaskan beberapa tahap pembuatan roti untuk skala rumah tangga atau skala industri kecil.

Tahap persiapan

- Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu dengan wadah yang steril

- Alat yang akan digunakan dicuci dan disterilkan dari kuman

- Sedangkan bahan-bahan yang digunakan sebaiknya yang benar-benar baik dan kering, tidak terlalu lama serta higienis dalam penyimpanan

- Ukur suhu ruangan yang akan digunakan untuk produksi (jangan terlalu lembab)

- Air yang digunakan sebagai pencampur dimasak dahulu untuk menghindari kuman

Tahap pembuatan

1. Peralatan yang digunakan :

  1. Dough Mixer
  2. Oven
  3. Loyang/nampan
  4. baskom plastik ukuran sedang
  5. kain penutup
  6. teko penakar
  7. sendok

2. Bahan yang dibutuhkan :

  1. tepung terigu
  2. air
  3. ragi instant
  4. garam halus
  5. gula
  6. susu bubuk full krim
  7. margarin
  8. mentega
  9. kuning telur
  10. pengembang adonan

Formula dasar roti manis

Bahan
Jumlah %
Tepung terigu
Air (bervariasi)
Ragi instant
Garam halus
Gula
Susu bubuk full krim
Margarin
Mentega
Kuning telur
Pengembang adonan
100
± 50
2
1,2
20
10
10
10
5 butir
0,5

3. Cara pembuatan :
           a. dengan cara straight dough
- semua bahan kecuali garam dan mentega diaduk dengan dough mixer dengan kecepatan rendah selama ± 7 menit, kemudian sisa bahan dimasukkan dan diaduk dengan kecepatan tinggi selama ± 8 menit atau sampai menjadi kalis

- Adonan diistirahatkan selama 15 menit dengan ditutup kain dingin kemudian dibuang gasnya dengan cara ditekan

- Adonan dibagi-bagi dengan berat 65 gram, lalu dibulat-bulatkan, diistirahtkan 10 menit di atas meja dengan ditutup kain dingin.

- Setelah itu, adonan ditekan dan dibulat-bulatkan lagi, dan kemudian disusun di loyang yang telah disemir/diolesi dengan mentega

- Dibiarkan mengembang dalam ruang tertutup tetapi lembab (proofing, suhu 40oC dan RH 80-85%), selama 40 menit. Setelah 20 menit pertama (adonan ¾ mengembang), bagian atas adonan roti diolesi dengan susu dan selanjutnya diproofing lagi sampai adonan mengembang sempurna

- Dipanggang di oven pada suhu 150 oC selama ± 11 menit sampai warna roti kuning kecoklatan
            b. dengan cara sponge dough
Pada pembuatan roti manis dengan cara sponge dan dough, bahan-bahan roti terlebih dahulu dibagi menjadi 2 bagian :

Sponge

Dough

Tepung terigu
Air es
Ragi
Gula
Pengembang
60%
35%
2%
12%
0,5%
Tepung terigu
Air
Garam
Gula
Susu bubuk
Lemak
Kunig telur
Sisa
Sisa
1,2%
8%
10%
20%
5 butir

Cara pembuatan sponge :

- semua bahan sponge dicampur menjadi satu dalam mixer dan diaduk hingga rata dan kalis

- sponge tersebut kemudian diistirahtkan selama ± 1,5 jam sambil ditutup kain dingin

Cara pembuatan dough :

- semua bahan dough (kecuali garam dan lemak) dan sponge yang sudah jadi dicampur rata dengan kecepatan rendah. Garam dan lemak dimasukkan setelah adonan hampir kalis. Pengadukan dilanjutkan dengan kecepatan tinggi sampai adonan kalis. Lama pengadukan sekitar 5-8 menit

- adonan diistirahtkan selama 15 menit dengan ditutup kain dingin dan kemudian dibuang gasnya dengan cara ditekan

- adonan dibagi-bagi dengan berat 65 gram, lalu dibulat-bulatkan, diistirahtkan 10 menit di atas meja dengan ditutup kain dingin

- setelah itu adonan ditekan dan dibulat-bulatkan lagi, dan kemudian disusun di susun di loyang yang telah disemir dengan mentega

- dibiarkan mengembang dalam ruang tertutup tetapi lembab (proofing, suhu 40oC dan RH 80-85%), selama 40 menit. Setelah 20 menit pertama (adonan ¾ mengembang), bagian atas adonan roti diolesi dengan susu dan selanjutnya diproofing lagi sampai adonan mengembang sempurna

- Dipanggang di oven pada suhu 150 oC selama ± 11 menit sampai warna roti kuning kecoklatan.


Tahap pengemasan


Setelah roti selesai dibuat, maka proses yang selanjutnya, yang tidak kalah penting, yaitu proses pengemasan. Ini terutama dilakukakan terhadap roti yang dikomersialkan, atau dijual ke pasaran. Tentunya hal ini harus memenuhi kriteria kesehatan dan keamanan konsumsi. Adapun syarat bahan kemasan roti adalah sebagai beikut :

  • Permeabel terhadap udara yang sesuai dengan roti
  • tidak beracun dan tidak inert (tidak bereaksi dengan roti).
  • kedap air.
  • Tahan panas.
  • Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah.

Kemasan yang dipakai untuk membungkus roti biasanya berupa plastik, terutama yang golongan polietilen dan cellophan.

- Setelah roti selesai maka sesegera mungkin langsung dimasukkan ke dalam plastik yang sudah disiapkan seukuran roti yang kita buat

- Dengan bantuan mesin atau manual, mulut plastik dipanaskan sebelum dilekatkan

- Diusahakan roti yang sudah terkemas kedap terhadap udara luar (biasanya bagian dalam kemasan dibuat menggembung, jika kempes berarti ada bagian plastik yang berlubang/bocor)

- Selanjutnya roti dimasukkan ke dalam kotak karton agar terlindung dari banyak radiasi cahaya, air, dan kontak dengan polutan di udara

- Pertahankan aroma serta pertahankan kondisi agar tetap kering

- Plastik diberi label dengan metode yang tepat, jangan sampai kertas label ataupun cat untuk label mempengaruhi roti yang ada dalam kemasan.fkr (dari berbagai sumber)

Selasa, 06 Desember 2011

TIPS CARA MEMBUAT CAKE

Sekali kali memberikan artikel resep makanan ah… siapa tahua aja berguna bagi pembacanya, nah pada artikel ini saya copy paste kan artikel tentang tips Membuat cake dari blog sebelah, maklum ada sumber asli milik sendiri jadi tak copy paste kan, tapi alamat pemilik asli dari artikel ini saya cantumkan di bawah.
Dua jenis resep cake
Menurut pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dra Mutiara D. M Kes,berdasarkan metode pembuatannya, secara garis besar ada dua jenis cara pembuatan resep kue, yaitu resep cream cake, dan resep sponge cake.
1. Cream cake
ciri utamanya adalah proses cara membuat cake diawali dengan mengocok mentega atau margarin dengan gula. Pengocokan biasanya dilakukan hingga lunak atau berbentuk krim yang halus. Setelah campuran krim ini halus, barulah ditambahkan telur, lalu resep bahan lain seperti terigu. Resep cream cake biasanya menggunakan lemak yang banyak dan telurnya lebih sedikit dibandingkan jenis sponge cake.
Lemak yang dimaksud adalah mentega (dari hewani) atau margarin (dari tumbuhan), atau bahkan minyak. Yang menyenangkan, jenis cake ini tingkat kegagalannya lebih rendah dibandingkan sponge cake. Pasalnya, cake ini memang berciri khas lebih padat dibanding sponge cake.
contoh cream cake : marmer cake, Sacher cake, atau fruit cake
2. sponge cake
yaitu cake yang diawali pembuatannya dengan mengocok telur dan gula hingga mengembang. Untuk tahap ini, pengocokan memang agak lama karena biasanya hasilnya harus benar-benar mengembang hingga kaku.
Cake ini menggunakan telur yang banyak, namun rendah lemak. Dan lemak yang digunakan, misalnya mentega atau margarin, biasanya dicairkan terlebih dulu. setelah pengocokan telur dan gula, barulah bahan lain seperti terigu dimasukkan ke dalam adonan. Barulah giliran resep lemak cair yang dimasukkan ke dalam adonan.
Benarkah memasukkan terigu dan lemak cair tidak boleh menggunakan mikser? memasukkan terigu dan lemak cair bisa saja menggunakan mikser, namun dengan kecepatan rendah. Dan jangan terlalu lama.
contohnya adalah chiffon cake dan bolu.
Pada chiffon cake proses pembuatannya putih telur dikocok terpisah dari kuning telur. Untuk lemak pun chiffon cake memilih minyak, bukan mentega. Hasilnya, tekstur kue berlubang-lubang mirip spons.
Terigu dan bahan pengembang
Berdasarkan kadar glutennya (protein dalam terigu), tepung terigu dibagi 3:tepung terigu kadar gluten tinggi, sedang dan rendah.
Untuk membuat kue, menggunakan terigu dengan kadar gluten sedang, sebaiknya menggunakan terigu bergluten tinggi, hasilnya akan keras. Terigu bergluten tinggi memang biasa dipakai untuk membuat roti.
Jika menggunakan terigu berkadar gluten rendah, hasilnya cake Anda akan banyak remahnya. ada juga orang yang mencampur resep terigu dengan tepung maizena. Tujuannya supaya cake terasa lunak. Namun remahnya memang jadi lebih banyak.
Bahan Pengembang
Bahan pengembang yang paling populer adalah baking powder, soda kue, dan pengembang jenis pasta (biasanya berwarna kuning cerah dan dikemas dalam mangkuk kecil).
Baking powder biasanya lebih aktif sebagai pengembang karena mengandung asam. Namun pada dasarnya, kedua jenis ini berbahan baku bikarbonat. Jika baking powder yang digunakan terlalu banyak, kue akan mengembang dan berlubang-lubang besar.
Untuk pengembang jenis pasta, biasanya juga bersifat emulsifier atau bahan yang mengikat lemak dan cairan (telur pun dianggap cairan, red). Jadi pengembang jenis ini biasanya banyak digunakan untuk jenis sponge cake.
Untuk resep cream cake, tidak pakai pun tidak apa-apa, karena tidak banyak mengandung cairan.
Kenali oven
Karakter oven itu berbeda-beda, baik oven gas, listrik, atau oven kompor. kita harus mengenal sifat oven dengan baik.
Ada oven yang jika dipakai, cake bagian bawah sudah matang namun bagian atas masih basah. harus juga diperiksa suhu oven. Karena panas oven tergantung dengan cake yang kita panggang. Apakah cake itu tebal, atau tipis (seperti untuk membuat bolu gulung, red), ataukah kita memanggang beberapa kue sekaligus.
Penyebab kegagalan
Penyebab lain kegagalan adalah saat pengocokan adonan selain hal-hal di atas. Misalnya pada sponge cake Terkadang, pengocokan telur dan gula belum mengembang, namun sudah ditambahkan resep bahan lainnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah cetakan. Untuk jenis sponge cake, cetakan yang telah diolesi margarin lebih baik dialasi kembali dengan kertas roti, agar cake tidak lengket saat matang. Sedangkan pada jenis cream cake, cetakan tidak perlu lagi dialasi kertas roti. ”Karena jenis kue ini memang sudah banyak mengandung lemak, jadi lebih mudah lepas dari cetakan.
Namun ada pula jenis cake yang bermusuhan dengan lemak. Yaitu untuk chiffon cake, cetakan atau loyang tidak boleh mengandung minyak atau lemak. Jika tidak, maka cake tidak akan mengembang dan tinggi.
Jenis-Jenis Mentega
Mentega atau butter dalam bahasa Inggrisnya, terbuat dari kocokan krim. Mayoritas kandungannya adalah lemak susu (80 persen). Sisanya adalah air dan susu padat. Mentega ada yang tawar dan ada pula yang asin.
Margarin regular sering juga disebut margarin brick atau hard terbuat dari minyak nabati. Penambahan susu padat pada margarin regular membuat rasanya tidak jauh berbeda dengan mentega. Pada margarin juga terdapat air, pewarna, zat aditif–termasuk vitamin A dan D. Seperti mentega, margarin hard juga memiliki lemak 80 persen.
Biasanya, untuk membuat roti digunakan mentega tawar. Selain rasanya, daya tahan kedua jenis mentega ini juga berbeda. Mentega asin cenderung lebih tahan lama karena garam yang ada pada mentega asin dapat bertindak sebagai pengawet.
Jenis lain, Cultured butter, mengandung 80 persen lemak susu. Tersedia dalam pilihan asin, agak asin, dan tawar. Mentega ini telah diberi zat tambahan yang membuat rasanya menjadi unik.
Ada juga Whipped butter, yaitu mentega yang telah mengalami peningkatan volume dengan cara meresapkan udara di dalamnya. Tak heran jika rasanyapun lebih lembut dan mudah dioleskan. Apalagi jika didinginkan, bentuknya tidak mudah berubah.
Sedang light/calorie-reduced butter adalah mentega yang hanya memiliki 60 persen lemak susu karena kandungan air dan susu padatnya lebih banyak. Mentega light mudah teroles rata. Namun, jika Anda mencoba mensubstitusi mentega hard dengan light untuk memanggang, tekstur makanan yang dipanggang akan menjadi lebih lembut.
Pilihan terbaik bagi kesehatan ialah margarin. Lalu bagaimana dengan mentega? Pakailah mentega untuk jenis masakan yang mengandalkan mentega sebagai perasa utama. Misalnya saja butter cookies, pound cakes, atau flaky croissants.
Jika kebetulan Anda kehabisan mentega, Anda bisa memakai margarin hard sebagai penggantinya. Ingat, pemakaian margarin soft pada masakan yang semestinya memakai mentega akan membuat tekstur dan volume masakan Anda menjadi berbeda.
Tips lain:
Tips:
1. Perhatikan resepnya, takarlah bahan-bahan dengan tepat dan ikuti tahap pembuatannya.
2. Siapkan peralatan sebelum membuat kue. Jangan sampai adonan Anda sudah siap sedangkan loyang belum disiapkan.
3. Panaskan oven sekitar 15 sampai 20 menit sebelum digunakan. Panas idela untuk cake antara 175 hingga 200 derajat celsius. Dan jangan lupa, kenali sifat-sifat oven Anda.
4. Untuk mengetes kematangan, Anda dapat menusuk bagian tengah dengan lidi bersih. Jika saat di angkat tidak ada adonan yang melekat, berarti kue sudah cukup matang. Segera keluarkan dari oven dan keluarkan dari cetakannya. jangan didiamkan dalam oven terlalu lama, karena proses pematangan akan terus berlanjut.
Semoga artikel dari blog sebelah tentang Tips Cara membuat Cake ini bermanfaat ya??? terutama bagi yang suka memasak, memasak cake tentunya......source republika.

Minggu, 04 Desember 2011

KEGAGALAN YANG SERING TERJADI SAAT MEMBUAT ROTI



   
  1. Penyebab adonan tidak mengembang :
 
 
  • Ragi tidak aktif.
  • Pengulenan adonan tidak elastis.
  • Waktu fermentasi kurang.

2. Penyebab roti keriput :
 
 
  • Fermentasi terlalu lama.
  • Jumlah pemakaian cairan terlalu banyak dibanding pemakaian tepung.
  3. Penyebab roti pucat warnanya :
 
 
  • Kurang gula / lupa memasukkan gula
  • Api kurang panas.
  • Pengolesan kurang tebal
  4. Penyebab roti tidak meninggi tetapi melebar :
 
 
  • Jumlah cairan terlalu banyak dibanding dengan tepung.
  5. Penyebab roti keras :
 
 
  • Tepung terlalu banyak.
  • Pengulenan tidak sampai elastis.
  • Pegovenan terlalu lama ( misal karena api terlalu kecil ).
  6. Penyebab bagian tengah roti tidak matang :
 
  • Api terlalu kecil hingga setelah 10 menit di oven, hanya bagian luar saja yang matang.
  • Suhu oven sudah pas, hanya pengovenan kurang lama
  7. Penyebab roti berlubang - lubang :
 
 
  • Fermentasi terlalu lama.
  • Ketika fermentasi usai, adonan tidak dikempiskan dulu.
  • Sebelum diisi, adonan tidak digiling dulu.
  8. Penyebab tekstur roti tidak berbentuk :
 
 
  • Adonan tidak diuleni sampai elastis
  9. Penyebab bagian bawah roti terlalu keras
 
 
  • Roti terlalu lama di oven.
  10. Penyebab roti terlalu asam :
 
 
  • Ragi terlalu banyak.
  • Fermentasi terlalu lama.
  11. Penyebab permukaan roti tidak mulus :
 
 
  • Ketika dibentuk, permukaan roti tidak dilicinkan dulu.
  12. Penyebab roti berjamur :
 
 
  • Belum lewat sehari roti berjamur, karena roti yang masih panas, sudah dimasukkan dalam kantong plastik dan dibungkus rapat.